Keseriusan COVID-19 dan cacar monyet kini lebih terkendali berkat peluncuran vaksinasi. Tapi ketika banyak dari kita mengira kita bisa santai, sepertinya penyakit menular serius dari masa lalu mungkin muncul kembali: Polio.
Meskipun Polio tidak pada tingkat pandemi, kasus baru yang muncul di negara-negara yang sebelumnya bebas polio membuat beberapa otoritas kesehatan global khawatir.
Jadi, apa itu Polio? Siapa yang paling berisiko, dan bagaimana kita dapat melindungi diri sendiri?
Apa itu Polio?Â
Poliomielitis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus polio. Saat ini, ada satu jenis virus polio liar aktif (WPV), dan tiga jenis virus polio turunan vaksin (cVDPV) yang beredar di dunia.
Dalam 99% kasus, infeksinya ringan dan tidak memengaruhi sistem saraf pusat. Namun, dalam satu persen kasus di mana virus mempengaruhi SSP, pasien dapat mengalami gejala yang parah, termasuk kelumpuhan, dan bahkan kematian.
Hingga setengah dari semua orang yang terinfeksi juga akan menderita Sindrom Pasca-Polio, suatu kondisi degeneratif progresif, yang dapat bermanifestasi antara 15 dan 40 tahun pasca infeksi.
Bagaimana Polio Menyebar?Â
Poliomyelitis menyebar terutama melalui kontak fecal-oral atau oral-oral (yaitu; melalui air liur). Sumber utama infeksi muncul dari makanan atau air yang terkontaminasi oleh air limbah, meski dapat dengan mudah menyebar dari orang ke orang.
Ini adalah infeksi musiman, dengan penularan puncak pada musim panas dan musim gugur. Namun, di daerah beriklim sedang, perbedaan ini kurang menonjol.
Polio sangat menular, dan di daerah seperti Pakistan dan Afghanistan, yang endemik, virus polio liar dapat menyerang seluruh populasi.
Apa Gejala Polio?Â
Kata 'Polio' dapat memunculkan beberapa gambaran mental yang cukup menakutkan, tetapi sekitar 70% kasus Polio tidak menunjukkan gejala [...]