Tubuh dan Jiwa Anak Prasekolah
Q-tip
Ingatlah bahwa anak Anda akan memandang Anda sebagai model cara mengekspresikan emosi. Jadi, usahakan untuk mengekspresikan emosi Anda sendiri dengan jujur.
Q-tip
Cobalah untuk mendorong penggunaan kata-kata anak prasekolah Anda untuk mengekspresikan emosi-terutama kemarahan dan frustrasi. Ini dapat membantu mengurangi konflik—atau setidaknya memberikan alternatif untuk serangan fisik. Setiap kali Anda melihat anak Anda menggunakan kata-kata atau cara lain untuk menghindari perilaku kekerasan, beri tepuk tangan padanya dan beri tahu dia betapa bangganya Anda.
Meskipun keterampilan verbalnya meningkat secara dramatis, anak Anda yang berusia tiga tahun masih sering mengekspresikan emosinya secara fisik-dan histrionik. Saat marah, dia akan memukul, mendorong, menginjak, atau berteriak. Saat sedih atau kecewa, dia akan menjatuhkan dirinya ke lantai dan melakukan adegan kematian yang berlarut-larut. Saat bahagia, dia akan menjerit kegirangan.
Jangan repot-repot mencoba memberi tahu anak prasekolah Anda untuk mengendalikan ekspresi emosinya. Pertama-tama, dia mungkin tidak bisa melakukannya. Dan kedua, jika Anda melarang atau berusaha membatasi ekspresi emosi fisik anak Anda, Anda mungkin menolak emosi itu sendiri.
Ingat, anak Anda yang berusia tiga tahun mungkin tidak memiliki semua kata yang dia butuhkan untuk mengungkapkan semua yang dia rasakan. Jika Anda memberi tahu anak prasekolah Anda yang bersemangat untuk duduk diam atau menahan diri, tanpa disadari Anda dapat mengubah kegembiraannya menjadi frustrasi dan bahkan kesedihan. Jadi cobalah untuk menerima dan bahkan mendorong cara anak Anda mengekspresikan emosi. Dukung perasaannya dan cara tanpa kekerasan apa pun yang dia ungkapkan, baik itu air mata, menendang lantai, atau melompat ke dinding dengan gembira [...]